Share

Cara Meningkatkan Kualitas Hasil Laser Cut pada Stainless Steel

Last updated: 2 May 2025
6 Views
Laser cut merupakan metode pemotongan presisi tinggi yang umum digunakan dalam industri fabrikasi logam, terutama untuk material seperti stainless steel. Namun, untuk mendapatkan hasil potongan yang halus, presisi, dan bebas cacat, diperlukan pengaturan dan pemahaman teknik yang tepat.

Berikut adalah beberapa langkah penting untuk meningkatkan kualitas hasil laser cut pada stainless steel:

1. Pemilihan Parameter Pemotongan yang Tepat
  • Kecepatan Pemotongan (Cutting Speed): Terlalu cepat bisa menyebabkan bagian yang belum terpotong bersih; terlalu lambat bisa menyebabkan dross (lelehan logam berlebih).
  • Daya Laser (Laser Power): Stainless steel membutuhkan daya tinggi. Daya yang tidak mencukupi akan menghasilkan potongan kasar dan tidak tembus.
  • Fokus Lensa (Focus Point): Posisi fokus laser harus disesuaikan untuk mendapatkan garis potong terkecil dan termurni.
Rekomendasi: Lakukan kalibrasi parameter berdasarkan ketebalan stainless steel (misal: 1 mm, 3 mm, 6 mm).

2. Penggunaan Gas Asisten (Assist Gas) yang Sesuai
  • Gas yang umum digunakan: Nitrogen, oksigen, atau udara terkompresi.
  • Untuk stainless steel, nitrogen lebih disarankan karena mencegah oksidasi pada tepi potongan.
  • Tekanan gas harus cukup untuk mendorong lelehan logam keluar dari area potong.
Catatan: Oksigen menghasilkan tepi potongan yang teroksidasi, kurang cocok untuk aplikasi dekoratif atau las selanjutnya.

3. Kondisi Permukaan Material
  • Permukaan stainless steel yang bersih dari minyak, karat, dan lapisan pelindung akan memberikan hasil potongan lebih baik.
  • Lapisan pelindung plastik harus dilepas atau dipastikan tidak mengganggu pemotongan.
4. Kondisi dan Kalibrasi Mesin Laser
  • Nozzle: Harus dalam kondisi baik, tidak penyok, dan ukuran sesuai material.
  • Lensa dan cermin: Bersih dan bebas goresan agar sinar laser tetap optimal.
  • Lakukan maintenance rutin pada sistem optik dan mekanik.
5. Pemrograman dan Software CNC
  • G-code atau path pemotongan yang efisien mengurangi getaran dan titik diam yang bisa menyebabkan panas berlebih.
  • Optimalkan urutan potongan untuk menghindari deformasi akibat pemanasan.
6. Kontrol Suhu dan Ventilasi
  • Hindari overheat dengan sistem pendingin aktif pada mesin.
  • Sistem ventilasi dan exhaust harus berfungsi baik untuk membuang asap dan partikel logam.
7. Post-Processing (Pemrosesan Setelah Pemotongan)
  • Hasil laser cut seringkali memerlukan finishing tambahan seperti deburring, grinding, atau polishing, terutama jika digunakan untuk keperluan estetika.
Kesimpulan:
Untuk meningkatkan kualitas hasil laser cut pada stainless steel, perlu diperhatikan pengaturan parameter mesin, pemilihan gas bantu, kondisi material dan peralatan, serta kontrol proses dari awal hingga akhir. Proses ini bersifat teknis dan membutuhkan eksperimen serta pengalaman untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan profesional.

Related Content
icon-whatsapp
PT. ISOTEMA
Typically replies in a few hours
Selamat datang di ISOTEMA, Bagaimana saya bisa membantu Anda?
Start Chat
Website ini menggunakan kukis untuk pengalaman terbaik Anda, informasi lebih lanjut silakan kunjungi Kebijakan Privasi and Kebijakan Kukis
Compare product
0/4
Remove all
Compare