Fitur Mesin V Grooving Stainless Steel

Mesin V Grooving Stainless Steel sering digunakan dalam industri dekorasi arsitektur untuk membuat alur berbentuk V pada lembaran baja tahan karat (stainless steel), aluminium, dan lembaran logam lainnya. Alur ini memungkinkan radius lengkungan tepi benda kerja menjadi sangat kecil setelah proses bending, serta mengurangi gaya yang dibutuhkan untuk menekuk lembaran logam.

Selain itu, mesin ini juga dapat digunakan untuk menentukan panjang sisi bending sebelum proses tekuk, sehingga akurasi ukuran bending lebih terjamin. Mesin ini telah menjadi peralatan yang banyak dipromosikan di dalam dan luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.

Keunggulan Mesin V Grooving Stainless Steel

• Rangka mesin terbuat dari pelat baja berkekuatan tinggi
• Proses perlakuan panas, isolasi panas, dan tempering menghilangkan tegangan internal akibat pengelasan
• Memiliki kekuatan tinggi dan stabilitas yang baik

• Pengumpanan dari bagian depan mesin untuk kemudahan operasional
• Sistem penjepit hidrolik untuk menahan benda kerja dengan kuat
• Pelat tekanan hidrolik meningkatkan tingkat otomatisasi, membuat operasi lebih mudah dan cepat

• Permukaan kerja dapat disesuaikan secara independen
• Akurasi pemotongan dapat dikontrol hingga 0,02mm, memastikan hasil kerja yang sangat presisi

• Menara (turret) menggunakan penggerak servo, yang memberikan torsi besar, akselerasi dan deselerasi cepat
• Posisi pemotongan sangat akurat dan efisien, meningkatkan produktivitas kerja

• Poros utama menggunakan sistem transmisi rak dan pinion, yang memiliki kekakuan tinggi dan hambatan rendah
• Teknologi ini meningkatkan efisiensi energi dan menghemat daya, sehingga lebih ramah lingkungan

• Posisi alur (planing groove) dikendalikan oleh servo numerical control (CNC)
• Penggerak sekrup ganda yang sinkron memastikan posisi yang tepat dan paralelisme yang sangat baik

• Platform posisi di bagian belakang mesin terhubung dengan pipa baja, yang membantu mempertahankan kerataan permukaan
• Desain ini juga mengurangi kesalahan akibat deformasi permukaan, menghasilkan bending yang lebih akurat